Senin, 20 Januari 2025

Desa Sade, Sasak

 

Desa Sade, yang terletak di Lombok Tengah, merupakan salah satu desa adat Suku Sasak yang kaya akan budaya dan tradisi. Desa ini berjarak sekitar 30 km dari Kota Mataram dan mudah diakses, terutama setelah pembukaan Bandara Internasional Lombok pada tahun 2011, yang memperpendek waktu perjalanan ke desa ini menjadi hanya 15-20 menit. Sejak tahun 1975, Desa Sade telah menjadi tujuan wisata, dengan rata-rata 100 pengunjung setiap hari dan jumlah tersebut meningkat pada hari libur menjadi sekitar 200 orang.

Sebagai Desa Wisata yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi NTB, Desa Sade memenuhi berbagai kriteria penting, termasuk adanya atraksi wisata yang beragam, aksesibilitas yang baik, dan dukungan tinggi dari masyarakat setempat. Desa ini seluas 5,5 hektar dan dihuni oleh sekitar 700 orang yang semuanya merupakan suku Sasak. Masyarakat di sini masih mempertahankan tradisi dan kearifan lokal, termasuk dalam hal arsitektur rumah yang khas.

Rumah-rumah di Desa Sade terbuat dari bambu dengan atap alang-alang, yang memberikan kesejukan saat cuaca panas dan kehangatan saat malam hari. Struktur rumah dibagi menjadi tiga tipe: Bale Bonter untuk pejabat desa, Bale Kodong untuk pasangan baru atau orang tua, dan Bale Tani untuk tempat tinggal. Keunikan Bale Tani terletak pada perawatan lantainya yang menggunakan kotoran kerbau, yang dipercaya dapat membersihkan serta menghangatkan ruangan.

Masyarakat Desa Sade sebagian besar bekerja sebagai petani, bergantung pada sistem tadah hujan untuk bercocok tanam. Mereka juga melakukan pekerjaan sampingan menenun, yang merupakan bagian dari tradisi Suku Sasak. Kain songket, yang terbuat dari benang emas atau perak yang ditenun bersama benang katun atau sutra, menjadi produk unggulan desa. Proses pembuatan kain ini melibatkan pemintalan, pewarnaan dengan bahan alami, dan penggunaan alat tenun tradisional.

Desa Sade tidak hanya berusaha menjaga keaslian budaya Suku Sasak demi kepentingan pariwisata, tetapi juga berkomitmen untuk melestarikan tradisi dan lingkungan. Masyarakat setempat mendukung upaya ini, tetap menerapkan gaya hidup tradisional dan bersahaja, tanpa banyak terpengaruh oleh modernisasi.

Wisatawan yang berkunjung diharapkan memiliki kesadaran dan tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahteraan komunitas. Dengan memperhatikan prinsip ekowisata, yang menekankan pada konservasi alam dan pemberdayaan masyarakat lokal, Desa Sade berupaya memaksimalkan potensi sumber daya alam dan budaya untuk menciptakan pendapatan yang berkelanjutan bagi penduduk setempat.

SUMBER : http://ppebalinusra.menlhk.go.id/ekowisata-di-desa-sade/

https://id.wikipedia.org/wiki/Sade,_Lombok_Tengah

Video : https://youtu.be/UKYB-oEdrGg?si=aXu8Ybnu5Zg7YPBy

2 komentar:

 

Yasmine Fantasies Template by Ipietoon Cute Blog Design